Studi: wanita lebih mudah kesal saat mengemudi

Anonim

Studi Goldsmiths University London yang didukung oleh Hyundai mengungkapkan bahwa wanita lebih rentan terhadap perasaan marah dan frustrasi saat mengemudi.

Kesimpulannya adalah dari penelitian terbaru dengan data yang dikumpulkan melalui teknologi Driving Emotion Test, yang mampu mengidentifikasi respons fisik terhadap rangsangan eksternal, dan yang berfokus pada 1000 pengemudi Inggris.

Teks Cahaya Cahaya

Menurut penelitian, wanita 12% lebih mungkin menjadi mudah tersinggung saat mengemudi daripada pria. Alasan utama iritasi adalah menyalip, membunyikan klakson, dan berteriak dari pengemudi lain.

Wanita juga lebih mungkin menjadi jengkel ketika pengemudi tidak menggunakan lampu sein dengan benar atau ketika seseorang di dalam mobil mengalihkan perhatian atau mengganggu mengemudi mereka.

Patrick Fagan, psikolog perilaku dan kepala sekolah yang bertanggung jawab atas penelitian ini, mencoba menjelaskan hasil yang diperoleh:

“Teori evolusioner menunjukkan bahwa pada nenek moyang kita, wanita harus mengembangkan naluri bahaya untuk merespons ancaman apa pun. Sistem peringatan ini masih cukup relevan akhir-akhir ini, dan pengemudi wanita cenderung lebih sensitif terhadap rangsangan negatif, yang dapat memicu perasaan marah dan frustrasi lebih cepat.”

JANGAN LEWATKAN: Kapan kita melupakan pentingnya bergerak?

Selain itu, penelitian ini berusaha menjelaskan mengapa orang suka mengemudi. 51% responden mengaitkan kesenangan mengemudi dengan perasaan bebas yang diberikannya; 19% mengatakan itu karena mobilitas, dan 10% pengemudi menjawab bahwa itu karena rasa kemandirian. Studi tersebut juga menemukan bahwa untuk 54% pengemudi, bernyanyi di dalam mobil membuat mereka lebih bahagia.

Ikuti Razão Automóvel di Instagram dan Twitter

Baca lebih banyak